top of page

Kemungkinan Kita Kekal di Ujung Situ

Penulis : Siti Haya ZR | Editor : Eka Sumartini


Foto : Amazon.ca


Kemungkinan kita kekal di ujung situ. Di dekapmu bersama

Ujung jarimu yang masih basah dengan cat air itu.

Di antara goresan kuas tentang hening pukul tiga yang kamu habiskan untuk menuangkan rindu.

Riuh rendah Monte Carlo dan tulisanku yang bergemuruh—kita dua insan berbeda nan jemu.

Tentang paragraf canduku yang lama-lama membisu, tentang surat kasihmu yang penuh harap dan rapuh.

Kemungkinan kita kekal di ujung situ saat tidak ada takut merengkuh, saya dan kamu jadi satu.

Kamu kurang lebih seorang penyair ulung dan saya yang membakarnya di api abu.

Semua anganmu tampak lebih indah di pikiran saya, begitu juga angan saya soal kamu. Saya yang berceloteh soal Nordschleife sambil menatap indahnya matamu; Casino de Monte Carlo dan taruhan rasa sayang tanpa ragu; Côte d’Azure dan senyummu yang terlalu lucu; ujung kerahmu yang merah karena gincu.

Kata orang bisa saja ucap kasih dalam tulisan ini palsu.

Tapi saya yakin kemungkinan kita kekal di ujung situ.

Comments


bottom of page