top of page

GenBi Awardees' Journey : Shaqila and Fina

Penulis : Tim BPH Koma | Editor : Vlea Viorell I.P

Hidup cuma sekali, dan waktu kita bergerak tuh selalu bergerak kayak engga ada stop, jadi kalau terus ragu waktu kita bakal hilang. Gagal itu gapapa, karena maturing itu sadar kalau kegagalan juga part of growing up. - Shaqila


Manfaat yang menjanjikan, relasi yang luas, dan bertemu orang lain dengan latar belakang yang beragam sudah tentu jadi target ideal setiap mahasiswa, tidak terkecuali Fina. Nama panjangnya Afifah Alfina, biasa disapa Fina, seorang mahasiswa semester 4 (empat) Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga yang berhasil meraih salah satu beasiswa bergengsi. Hasratnya sebagai mahasiswa berprestasi membawanya menjadi Awardee Beasiswa Bank Indonesia jalur reguler. 


Berawal dari informasi yang didengarnya dari sepupu, Fina memutuskan untuk mendaftar menjadi bagian dari GENBI. Hal pertama yang dilakukannya ialah mempersiapkan berbagai berkas seleksi yang sederhana seperti esai diri, KTM, SKTM yang bisa dimintai ke fakultas, KHS, penghargaan, dan esai Bahasa Indonesia. Setelahnya, kabar membahagiakan datang, ia diumumkan lolos pemberkasan bersama dengan 150 hingga 160 orang lainnya untuk maju ke tahap wawancara. Sebelumya, Fina juga dihadapkan dengan tes psikologi. 


Wawancara menjadi tahapan yang paling penting dan mengesankan bagi Fina. Ia banyak bercerita tentang dirinya sendiri, tentang cita-citanya menjadi seorang jurnalis. Tak luput juga tentang bagaimana dan apa saja yang telah direncanakannya untuk mewujudkan mimpi itu. 


“Nggak perlu kita datang dari lembaga besar atau apa. Tapi, selagi sudah tahu gimana cara menggapai cita-citanya mereka, itu yang dilihat sama asesor. BI mencari orang-orang yang udah ada pengalaman pengabdian masyarakat,” pesan Fina. 


Fina juga berpesan agar lebih baik untuk belajar pertanyaan seputar bank sentral dan jujur apabila belum mampu untuk menjawab pertanyaan. Karena menurutnya, asesor wawancara sangat terbuka dengan calon awardee. Seperti apa yang dia bilang, sangat mengesankan.


Setelah tahap demi tahap ditempuhnya, momen mendebarkan tiba, dimana ia diumumkan lolos menjadi salah satu dari 75 orang awardee dari Universitas Airlangga yang sukses meraih beasiswa Bank Indonesia jalur reguler. Dari beasiswa tersebut, Fina mendapatkan uang sebesar Rp 1.000.000 per bulan, capacity building, dan fasilitas untuk kegiatan pengabdian masyarakat.


Singkatnya, melalui kerja keras dan keberaniannya untuk meraih beasiswa, Fina dapat meraih satu persatu target dan mimpinya. 


Mengagumkannya lagi, seorang mahasiswi Ilmu Komunikasi angkatan 2022, Shaqila Devy Chandra, turut berbagi pengalamannya saat memperjuangkan beasiswa GENBI. Ia mengaku ada kekhawatiran di tengah usahanya. Namun ia punya Cara untuk menghadapinya. 


“Aku obrolin ketakutan ini dengan orang terdekatku, terutama ke orang tua sih. Dengan obrolin apa yang kita cemaskan ke orang tua kan dapat afirmasi kalau kita udah melakukan yang terbaik. Kamu pasti bisa, bikin aku merasa kalau aku emang deserve kok,” ujarnya mantap.


Sebagai awardee GENBI, Shaqila turut mendorong teman-teman yang masih takut untuk mencoba mendaftar beasiswa. 


“Hidup cuma sekali, dan waktu kita bergerak tuh selalu bergerak kayak engga ada stop, jadi

kalau terus ragu waktu kita bakal hilang. Gagal itu gapapa, karena maturing itu sadar kalau

kegagalan juga part of growing up. Semangat!”


Comments


bottom of page